Kamis, 01 Mei 2008

"Jerene wong aboge"


"TAJUG RUJUG, SANTRI MREBES MILI"

(Mushola banyak, banyak santri menangis)

Ungkapan ini keluar dari lisan Bapak Sanmuklas. Ungkapan ini dalam bahasa Indonesia berarti semakin banyak mushola, semakin banyak santri yang menangis. Ungkapan Jawa Banyumas konon diperoleh dari orang tua jaman dulu yang sudah mewanti-wanti kepada orang Jawa agar terus kuat menjaga kejawaannya. Jangan sampai orang Jawa hilang keJawaanya, karena di masa sekarang banyak orang Jawa yang tidak tahu asal usul kejawaannya.

Ungkapan tajug rujug lebih khusus berisi prediksi bahwa nanti setelah banyak tempat ibadah berdiri sebagai simbol semakin berkembangnya santri atau agamawan mengembangkan Islam atau kata rujug berarti sudah semakin banyaknya pemikiran dan golongan Islam di bumi Jawa ini nantinya akan terjadi santri mrebes mili atau banyak santri meneteskan air mata. Ini merupakan simbol dari kebingungan santri atau orang Islam yang mencari pegangan ajaran yang benar dan membawa keselamatan. Diyakini oleh informan bahwa ketika fenomena chaos karena kebingungan beragama ini terjadi maka akan muncul seorang Jawa yang akan mengembalikan bumi Jawa ini ”menjadi Jawa kembali”. Menurutnya datangnya Ratu Adil penyelamat Jawa ini adalah suatu keniscayaan yang akan terjadi.

Berkaitan dengan ungkapan filosofi tajug rujug santri mrebes mili, pengikut Aboge-Syattariyah atau Wong Aboge Cirebonan meyakini bahwa nantinya agama yang sekarang dipegang oleh ahli-ahli agama yang dengan berapi-api berdakwah di masjid-masjid atau mushola akan mengalami penurunan karena banyak umat yang mengalami kegalauan, keragu-raguan bahkan kebingungan dalam menjalankan dan mengamalkan ajaran Islam. Pada saat itulah nanti akan muncul ”seorang Jawa” yang bisa menjadi penyelamat (mesias) yang memberi petunjuk tentang agama Islam yang benar yang harus dijalankan oleh umat manusia.

Walaupun tidak menyebutkan nama aliran atau paham yang benar namun pengikut Aboge ini menyebut-nyebut bahwa nanti agama Islam yang sejati adalah agama Islam yang ada di Jawa yang dimiliki oleh orang Jawa. Diyakini bahwa orang pilihan yang kelak menjadi penyelamat dan penunjuk kebenaran itu sekarang belum muncul namun sedang bertapa mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi jaman akhir.

Tidak ada komentar: