Jumat, 24 April 2009

parodi



pada suatu ketika
luka masih menganga berbuah kemanisan
saat kenangan menjadi buah mata ketika itu senyum mengembang membayangkan apa yang telah terjadi sebuah parodi tawa terhentak serentak ketika otak gila mulai mendidih bersama darah muda yang selalu rindu eksistensi dan popularitas membungkus diri menjadi sebuah gambar maya mengabadikan yang fana dan memutlakan yang nisbi berharap arti suatu saat menyeruak dalam derak-derak pijak kapal kehidupan yang selalu menjadi misteri setiap diri

ketika daun menguning menunggu saat-saat jatuh merindu sapuan angin pagi berhasrat menyatu dengan embun pagi yang bening dua orang serupa guru dan murid yang tak lain adalah parodi nyata nyata-nyata parodi dalam sebuah rumah Tuhan yang penuh dengan pemuda-pemuda yang (terpaksa)hatinya tergantung di masjid
tak ada kepura-puraan dan kebenar-benaran
tak ada beda antara parodi dengan hidup real
ketika guru dan murid menjadi parodi....

(untuk yuli dan faris yang selalu gila)

Kamis, 23 April 2009

Perlahan


Perlahan butir-butir kristal kesedihan keluar dari dua biji mata yang bening mengalir membasahi pipi putih halus yang merona meluncur cepat melewati hidung mancung menuju lengkung bibir indah yang merah jambu, wajah itu redup tertutup kerudung hitam sambil duduk jongkok dengan jemarinya yang lentik terus menyeka kristal-kristal bening yang terus menerus membuat pipinya semakin merah merona langit berawan menyambut kabut yang menyelimuti pemakaman itu dengan gerimis tipis yang rintiknya membasahi tungkai kaki indah sang gadis yang pucat malas untuk beranjak meninggalkan nisan baru kekasihnya yang baru saja tiada

Di jalan tepat depan halaman rumah bercat hijau muda tiga anak usia belasan putus sekolah sibuk berbicara tentang merpati sejak siang tadi kian kemari diterbangkannya sementara di dalam rumah itu seorang anak sekolah tingkat pertama sedang hanyut dalam keindahan sastra selepas maghrib hingga terdengar adzan isya polos bernotasi lurus polos jauh terdengar lamat-lamat seperti membuat malam merambat lambat bersama pekat yang melahirkan kesenyapan dan kerinduan sepasang kekasih

24 april 2009

Senin, 20 April 2009

kayu kesambi apa ketungkul?

sendhean karo ngiup
tumrape wong urip sawektu udan gedhe utawa barat gedhe
samangsa ora ana godhong lumbu amba utawa songsong

"ngiyuba utawa sendheana maring kayu kesambi
aja pisan-pisan sendhean utawa ngiyup ning ngisore kayu ketungkul"

sedulur

sedulur
sedulur
sedulur
sedulur
pancer

sedulur papat kelima pancer
sehat papat lima sempurna
arah kiblat papat
arah jimat berkat

bumi ibu mami
sapa ngrumat bakal slamet
sapa sembrana bakal kwalat

untuk tahun delapan
bulan duabelas
hari tujuh
pasaran lima
sa'at duapuluhempat

20 april 2009

ngawur ngawruh urip sampai sumanto

hidup
ada
gerak

ada gerak ada hidup
gerak ada gerak hidup
hidup gerak hidup ada

tak ada hidup tanpa ada gerak, hidup berarti bergerak
dengan gerak tercipta ruang dan waktu, ruang dan waktu adalah akibat dari gerak
gerak adalah sebab dari hidup, adanya ada adanya hidup yang bergerak

tak ada yang sama dalam hidup
kita setahun lalu, bahkan sepermilyar detik yang lalu
mana beda antara masa lalu masa sekarang masa depan?

masa lalu termakan kata
masa depan adalah sekarang kata orang
siapa bilang?

waktu, owah gingsiring jaman
owahing mangsa, saat waktu terus berputar
manusia tetap berputar dalam alam bawah sadar walau tak pernah tahu apakah ada arah atas bawah, utara selatan barat atau tenggara

semua entah
semua gerak proses
entah akan menjadi apa terserah penguasa
sang Dalang Agung yang memegang Pakem
itupun entah karena manusia hanya bicara dalam bahasa manusia

"orientasi hidup, lahir batin, selepas paska kuliah, menunggu entah atau membuat entah, mengejar entah dalam liputan cabang -cabang dengan berbagai rerantingan SURATAN TAKDIR yang amat rumit"

eling, karena dunia adalah gerak
wong mangan wong homo homini lopus benar-benar nyata lebih kasar daripada sumanto yang makan manusia mati

banyak manusia makan manusia lain yang masih hidup
manusia dengan segala rasa, merasakan ketika dimakan
gerak kepedihan, penghianatan manusia lain


SEKARANG......... (bahkan mungkin dari dulu malah)
edan, KE-Uangan Yang Maha Kuasa
lebih kejam dari sumanto yang memakan mbok rinah
banyak oknum manusia makan manusia

mungkinkah ketika semua telah berbai'at
benar-benar
tidak hanya syari at
tidak hanya hakikat
.......

20 april 2009
"imajinasi gado-gado keserakahan manusia"

malam kartini

malam kartini
tidur di masjid seperti dulu
mba li ah menikah
pak seno tambah bungah

hampir satu jam setengah
menjelajah di ruang maya
entah apa yang dicari

mungkin saat ini anak-anak masjid
lelap mendekap berkat walimah
malam kartini yang rame dengan musik regae

lima ribu gojeng tertenteng
flashdisk hitam pinjaman tergantung dalam CPU
mata hampir terpejam malam
layar putih bercampur biru

tak ada film biru
hanya merah luka yang belum pulih
memperingati malam kartini lahir
memperingati kejatuhanku yang aneh
seminggu lalu

kunjungi sahabat-sahabat terbaik
senin manis itu
kata mbah neptu enam
banyak halangan....

20 april 2009