Selasa, 25 Agustus 2009

tentang seseorang










ku lari ke hutan kemudian menyanyiku
ku lari ke pantai kemudian teriakku
sepi sepi dan sendiri aku benci
aku ingin bingar aku mau ke pasar
bosan aku dengan penat
dan hanya saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri
pecahkan saja gelasnya biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
aih..ada malaikat menyulam jaring laba laba belang ditembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya?
biar terdera
atau aku harus lari ke hutan
belok ke pantai..?

bosan aku dengan penat
dan hanya saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri..

bosan aku dengan penat
dan hanya saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri..

(diambil dari syair puisi dian sastro - tentang seseorang)

sandyakala ramadhan









di sebuah dukuh
ayah ibu dan dua anak kurusnya
di bilik bambu rapuh
di atas tikar pandan lusuh
tergeletak empat gelas air putih dan rebusan singkong pucat
menanti jingga langit, tak ada sayup angin,
hanya hikmat pepohonan dan tenang alam pedukuhan
didaulat suara gemetar qira' dari surau sebelah makam
bedug maghrib tak kunjung bertalu
menunggu pukulan seorang renta yang istiqomah
menunggu badan rebah terkubur dalam tanah merah


ramadhan ke-3

kembali di pertigaan traffict light ajibarang,
selalu tak sama tak seperti dulu,
puasa tahun ini dengan tahun yang silam
pada ramadhan hari ketiga
aku merasa kehilangan banyak hal
aku merasa mendapatkan banyak hal
kemarin aku kehilangan citra seorang perempuan
kemarin aku mendapatkan wajah seorang yang baru
kulihat redup parasnya jauh dari cahaya
seperti kembang layu kehilangan sarinya
"semoga prasangkaku salah" batinku berucap