tertatih lelaki tua itu berjalan
menuju rumah berkubah di pagi buta
teramat pagi malah
jamaknya ia datang pada terakhir sepertiga malam
karena di kota tak ada kokok jago berbunyi sekali
tak jarang ia menggenjot sepeda bututnya
dulu ketika aku masih tinggal di masjid
tak jarang aku melihatnya
seringnya aku mendengar kedatangannya
duduk bersimpuh dengan kaki encok rematiknya
do'a untuk mengalir dari lisannya
malaikat turun menjemput do'anya
sambil kepakan sayap cahaya
panjatkan do'a lelaki tua untuk Sang Penjaga Malam
(untuk Pak Seno, Grendeng yang tak lain bapak dari sahabatku Udin
semoga selalu istiqimah membangunkan jama'ah di pagi buta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar