Minggu, 25 Mei 2008

entah...

dulu
kau mengunjungiku hampir setiap pagi
bercerita tentang hangat surya, sejuk embun, dan hijau daun

kau suapi aku ketika siang menjelang
nasi putih, ayam bakar pedas, stroberi merah
tak pernah kau lupakan semangkuk hidangan cinta sebagai penutupnya

kau hibur aku ketika malam tiba
bercengkerama dengan sinar bintang, senyuman putri malam
selaksa surga menyatu rasa

kini...
kau mendatangiku dengan embun pagi yang beku
kau suapi aku dengan secawan dendam yang menyesakkan dadaku
kau tutupi bintang dan rembulan dengan sumpah serapahmu

tak pernah ada lagi malam yang benderang
tersisa badai yang tak kunjung usai
kenang musnah, hilang entah

pekat tinta tak mampu menghapus pupus
patah pecah
tak seperti dulu

Tidak ada komentar: