Jumat, 13 Juni 2008

Debu-Debu Sajadah

Tertulis ramadhan ke-13
Oleh tinta malam yang begitu pekat
Jalan Kampus bising, kendaraaan menangis
Meraung-raung entah apa yang dikejar
Muda-mudi bertarung melawan angin jalanan
Debu itu masih melekat pada sajadah
Tarawih yang delapan raka’at, rampung tepat pukul delapan
Wajah-wajah putih “sumringah”
Dalam Ramadhan yang tinggal setengah

Jamaah tarawih yang gigih
Tak kebagian bersujud dalam rumah Entah
menggelar sajadah di luar masjid, terpaksa
menutupi Jalan Kampus dengan sajadah bersih
Berharap tak ada debu yang masuk
Ketika sujud menyembah Entah

Selesai niat puasa dan tarawih
Sajadah diangkat dan dikebutkan
Debu-debu itu beterbangan dalam remang
Terasa menusuk hidung yang telanjang

Sungguh..sayang
Mungkinkah setelah ruku dan sujud
Sang Entah juga ditinggalkan
Hilang terbang bersama debu malam
Malam ramadhan kemarau yang tak hujan

15 Ramadhan 1429 H
18 Juni 2007

1 komentar:

el-ferda mengatakan...

san, memayu hayuning bawana artinya itu apa? dikasih artinya dong, biar kita juga bisa mempopulerkan kearifan itu.

kok gak ada buku tamunya seh. ambil aja dari tempatku. klik aja, ntar kamu nge-link ke shoutmix. atau ketik, shoutmix.com. terus ndaftar aja kayak email. terus copi kodenya masukan ke elemen halama (di lay-out).

ato, kalo di purwokerto, ngomong ya... ntar tak ajarin langsung di depan komputer. itu lebih gampang.

nuwun san.