jika kau setuju hidup adalah sebaris kata dalam sejumput paragraf kisah
ada tokoh, alur dan ada masalah yang terkadang tak selesai bahkan terpotong sebelum klimaks menyeruak karena ada sebaris kata itu terkoyak dan seringkali hilang oleh sesuatu yang tak nampak.
jika kau sepakat manusia adalah setetes tinta yang tumpah hingga menjadi rupa dan abjad
namun terkadang tinta itu tidak sampai tertetes karena terburu kering oleh tiupan angin yang selalu menjadikan malam tertuduh penyebab sebaris sajak menggigil di antara jeda dan koma
sebelum sampai pada tujuan titik penghabisan rima
jika kau menolak hidup akan tetap menjadi hidup setidaknya hanya menjadi sebaris kata tanpa makna hanya rupa abjad yang tak terbaca oleh alur cerita
manusia akan tetap menjadi manusia setidaknya seperti sajak tanpa rima hanya menjadi sebaris pantun yang tanpa isi hanya sampiran yang membuat pembaca menjadi kebingungan
jika kau menolak
toh, semua telah tergurat dalam dalam lontar masa lalu dan ketika kau mencarinya ia telah hilang di persimpangan kenangan yang terkoyak
purwokerto, 26 mei 2009
selasa wage, ketika malamnya tahlil weton dan tafrijiyah perdana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar