Kamis, 24 Juli 2008

nenekku

renta usiamu tak kunjung letihkan semangatmu
padahal tubuhmu telah lelah bekerja dari jaman kompeni hingga kini
pundakmu yang dulu menggendong karung-karung batang singkong
kini telah membungkuk hormat

masih saja kau timpuk punggungmu yang jongkok
dengan sekarung rumput untuk kambing cucu-cucumu
tak lupa seikat besar kayu bakar untuk tungku batu yang lebih tua dari usiaku
kau pulang pergi ke kebun tanpa henti
padahal makanmu sekarang sedikit
keriput kulitmu juga semakin kelihatan
usiamu kini sudah petang

Tidak ada komentar: